Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Pemerintah Desa Pagersari menyelenggarakan kegiatan pelatihan Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga dengan Sistem Watumpor. Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat Desa Pagersari dalam adaptasi perubahan iklim dan pengurangan emisi gas rumah kaca melalui program Kampung Iklim.
Peserta pelatihan terdiri dari unsur Tim Penggerak PKK Desa Pagersari, Pengurus Bank Sampah, Pengurus TPS 3R, Kader dan perangkat desa Pagersari. Dalam pelatihan yang menghadirkan nara sumber Ahmad Munaji SH, praktisi Pengolahan Sampah dari Kabupaten Kudus, menjelaskan proses mengolah sampak organik dekomposer dengan fermentasi lalat hitam/black soldier fly (BSF).
Setiap peserta mendapatkan satu paket wadah tumpuk organik (watumpor) bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi Jawa Tengah.
Cara mudah dan praktis mengolah sampah organik dengan watumpor dengan memasukan buah busuk secara berkala selama dua pekan untuk mengundang lalat hitam yang tidak menimbulkan penyakit, setelah dua pekan lalat hitam akan bertelur yang akan menjadi magot. Lalu masukan sampah sampah organik sisa dapur (sayuran, sisa makanan, dll) Magot tersebut yang akan mengolah sampah rumah tangga. Setelah dua bulan dan akan menghasilkan pupuk cair/lindi (ember bawah) dan padat (ember atas).